Gaji Perawat di Jepang - Apakah kamu tertarik untuk bekerja sebagai perawat di Jepang?
Jika ya, maka kamu perlu mengetahui berbagai informasi penting seputar gaji perawat di Jepang, syarat-syarat yang harus dipenuhi, dan juga keuntungan dan tantangan yang akan dihadapi.
Artikel ini akan membahas semuanya secara lengkap dan mendalam untuk membantu kamu mempersiapkan diri sebelum melamar pekerjaan sebagai perawat di Jepang.
Gaji Perawat di Jepang
Gaji perawat di Jepang merupakan salah satu hal yang paling menarik perhatian banyak orang, terutama bagi mereka yang ingin mencari penghasilan lebih di luar negeri.
Namun, sebelum membahas angka-angka yang menggiurkan, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui terlebih dahulu.
Pertama, gaji perawat di Jepang bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti wilayah, jenis rumah sakit/tempat kerja, pendidikan, dan pengalaman kerja.
Namun, rata-rata gaji perawat di Jepang adalah sekitar 200.000 yen hingga 400.000 yen per bulan, atau sekitar 27 juta rupiah hingga 54 juta rupiah per bulan (kurs 1 yen = 135 rupiah).
Kedua, gaji perawat di Jepang juga tergantung pada status mereka, apakah mereka sudah lulus ujian nasional perawat atau masih berstatus kandidat.
Ujian nasional perawat di Jepang adalah syarat wajib bagi perawat asing yang ingin bekerja secara profesional di sana.
Ujian ini sangat sulit dan hanya sekitar 9% dari total perawat Indonesia yang dikirim ke Jepang yang berhasil lulus.
Perawat yang sudah lulus ujian nasional perawat di Jepang dapat memperoleh gaji yang lebih tinggi, yaitu sekitar 300.000 yen hingga 600.000 yen per bulan, atau sekitar 40 juta rupiah hingga 80 juta rupiah per bulan.
Sedangkan perawat yang masih berstatus kandidat memperoleh gaji yang lebih rendah, yaitu sekitar 100.000 yen hingga 200.000 yen per bulan, atau sekitar 13 juta rupiah hingga 27 juta rupiah per bulan.
Ketiga, gaji perawat di Jepang tidak hanya terdiri dari gaji pokok, tetapi juga berbagai tunjangan dan bonus yang diberikan oleh pihak rumah sakit/tempat kerja.
Tunjangan Menjadi perawat di jepang
Beberapa tunjangan dan bonus yang umum diterima oleh perawat di Jepang adalah tunjangan kesehatan, tunjangan transportasi, cuti tahunan, tunjangan keluarga, tunjangan shift, tunjangan lembur, bonus musim panas, bonus musim dingin, dan bonus kinerja.
Jadi, Jumlah dan jenis tunjangan dan bonus ini dapat berbeda-beda tergantung pada kebijakan masing-masing rumah sakit/tempat kerja.
Selain itu, gaji perawat di Jepang juga dipengaruhi oleh pajak dan biaya hidup yang harus dibayarkan oleh perawat.
Pajak yang harus dibayarkan oleh perawat di Jepang terdiri dari pajak penghasilan, pajak pendidikan, pajak kesehatan, pajak pensiun, dan pajak kota.
Pajak ini dapat mencapai sekitar 10% hingga 20% dari gaji perawat di Jepang.
Sedangkan biaya hidup yang harus dikeluarkan oleh perawat di Jepang meliputi biaya sewa tempat tinggal, biaya makan, biaya listrik, biaya air, biaya gas, biaya telepon, biaya internet, biaya transportasi, biaya pendidikan, biaya hiburan, dan biaya lainnya.
Biaya hidup ini dapat bervariasi tergantung pada gaya hidup dan kebutuhan masing-masing perawat.
Oleh karena itu, untuk menghitung gaji perawat di Jepang secara akurat, kamu harus memperhatikan semua faktor-faktor di atas. Rumus sederhana yang dapat kamu gunakan adalah sebagai berikut:
Gaji Bersih Perawat di Jepang = (Gaji Pokok + Tunjangan + Bonus) - (Pajak + Biaya Hidup)
Gaji Kerja di Bukit Asam
Mengitung Gaji Menjadi perawat di Jepang
Misalkan kamu adalah perawat yang sudah lulus ujian nasional perawat di Jepang dan bekerja di rumah sakit di Tokyo dengan gaji pokok 400.000 yen per bulan.
Kamu juga mendapatkan tunjangan kesehatan 50.000 yen, tunjangan transportasi 20.000 yen, tunjangan shift 30.000 yen, tunjangan lembur 40.000 yen, bonus musim panas 100.000 yen, dan bonus musim dingin 100.000 yen.
Maka Total gaji kotor kamu per tahun adalah (400.000 x 12) + (50.000 x 12) + (20.000 x 12) + (30.000 x 12) + (40.000 x 12) + 100.000 + 100.000 = 7.680.000 yen.
Kamu harus membayar pajak penghasilan sekitar 5% dari gaji kotor kamu, yaitu 7.680.000 x 0.05 = 384.000 yen. Kamu juga harus membayar pajak pendidikan sekitar 1% dari gaji kotor kamu, yaitu 7.680.000 x 0.01 = 76.800 yen.
Kamu juga harus membayar pajak kesehatan sekitar 10% dari gaji pokok kamu, yaitu 400.000 x 0.1 = 40.000 yen.
Kamu juga harus membayar pajak pensiun sekitar 10% dari gaji pokok kamu, yaitu 400.000 x 0.1 = 40.000 yen.
Selain itu kalian juga harus membayar pajak kota sekitar 10% dari gaji kotor kamu, yaitu 7.680.000 x 0.1 = 768.000 yen. Total pajak yang harus kamu bayar per tahun adalah 384.000 + 76.800 + 40.000 + 40.000 + 768.000 = 1.308.800 yen.
Kamu juga harus mengeluarkan biaya hidup untuk tinggal di Tokyo, yang merupakan salah satu kota termahal di dunia.
Misalkan untuk menyewa apartemen ukuran 25 meter persegi dengan biaya sewa 100.000 yen per bulan. Menghabiskan biaya makan 50.000 yen per bulan, biaya listrik 10.000 yen per bulan, biaya air 5.000 yen per bulan, biaya gas 5.000 yen per bulan, biaya telepon 5.000 yen per bulan, biaya internet 5.000 yen per bulan, biaya transportasi 20.000 yen per bulan, biaya pendidikan 10
Gaji Menjadi perawat di Jerman
Keuntungan dan Tantangan Menjadi Perawat di Jepang
Menjadi perawat di Jepang tentu saja memiliki keuntungan dan tantangan tersendiri. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Keuntungan:
- Gaji perawat di Jepang yang tinggi dan kompetitif, terutama jika sudah lulus ujian nasional perawat dan mendapatkan tunjangan dan bonus yang beragam.
- Kesempatan untuk belajar dan berkembang di bidang keperawatan di Jepang, yang memiliki standar pelayanan kesehatan yang tinggi dan teknologi yang canggih.
- Kesempatan untuk mengenal budaya dan bahasa Jepang, yang merupakan salah satu negara maju dan terkenal di dunia.
- Kesempatan untuk menjalin hubungan baik dengan rekan kerja dan pasien di Jepang, yang dikenal sebagai orang-orang yang sopan, ramah, dan disiplin.
- Kesempatan untuk menikmati keindahan dan kekayaan alam Jepang, yang memiliki empat musim yang berbeda dan berbagai destinasi wisata yang menarik.
Tantangan:
- Memerlukan Waktu beradaptasi dengan lingkungan kerja dan sosial di Jepang, yang memiliki budaya dan aturan yang berbeda dengan Indonesia.
- Kesulitan berkomunikasi memakai bahasa Jepang, terutama dalam hal penggunaan huruf Kanji, kata benda, dan kata kerja yang berbeda dengan bahasa Indonesia.
- Kesulitan dalam menghadapi ujian nasional perawat di Jepang, yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dan persaingan yang ketat.
- Haru mengurus perizinan dan dokumen yang diperlukan untuk bekerja sebagai perawat di Jepang, seperti visa, paspor, STR, dan lainnya.
- Perlu mengelola keuangan dan biaya hidup di Jepang, yang memiliki tingkat pajak dan harga barang yang tinggi.
Tips dan Trik untuk Sukses Menjadi Perawat di Jepang
Untuk dapat sukses menjadi perawat di Jepang, kamu perlu mempersiapkan diri dengan baik dan mengikuti beberapa tips dan trik berikut ini:
1. Mempelajari Bahasa Jepang
2. Ujian Nasional perawat di Jepang
3. Mempelajari Adat dan budaya jepang
4. Jaga Kesehatan
5. Menjalin Hubungan baik
Kesimpulan
Menjadi perawat di Jepang adalah salah satu pilihan karir yang menarik dan menantang bagi lulusan keperawatan di Indonesia.
Gaji perawat di Jepang yang tinggi dan berbagai keuntungan lainnya membuat banyak orang tertarik untuk bekerja di sana.
Namun, ada juga berbagai tantangan yang harus dihadapi, seperti kesulitan bahasa, ujian, budaya, dan biaya hidup.
Oleh karena itu, kamu perlu mempersiapkan diri dengan baik dan mengikuti tips dan trik yang telah kami berikan di atas. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kamu untuk mewujudkan impianmu menjadi perawat di Jepang. Selamat mencoba dan semoga sukses!